Dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun Sanpio yang ke-70, Seminari Pius XII Kisol menyelenggarakan aneka perlombaan untuk SMA/SMK se Kabupaten Manggarai Timur pada Jumat, 15 Agustus 2025. Perlombaan ini diselenggarakan di Seminari Pius XII Kisol dan diikuti oleh beberapa sekolah se-kabupaten Manggarai Timur, yakni SMAS Katolik Pancasila Borong, SMAN 2 Borong, SMK Cinta Damai, SMK Tiara Nusa, SMAN 1 Kota Komba, SMAN 6 Kota Komba, SMAN 3 Kota Komba, SMAN 7 Borong, SMAS Katolik Arnoldus Mukun serta SMKN 1 Borong. Mata lomba yang diselenggarakan adalah debat bahasa Indonesia, pidato bahasa Inggris, musikalisasi puisi, serta video kreatif matematika yang dilaksanakan secara daring pada kesempatan sebelumnya.
RD. Dion Labur dalam sambutan pembukanya mengatakan bahwa rangkaian perlombaan yang diadakan ini merupakan agenda untuk memeriahkan Festival Lembah Sanpio (FLS) 2025 & Dies Natalis Seminari Pius XII Kisol yang ke-70. RD Dion menjelaskan bahwa FLS 2025 di bawah tema “Ekaristi Transformatif: Sanpio Bermutu, Berkarakter, dan Berjalan Bersama” juga memiliki perhatian khusus terhadap aspek pendidikan. Beliau melanjutkan bahwa melalui aneka perlombaan yang ada, para peserta didik yang terlibat dapat meningkatkan mutu pendidikan. Bagi beliau, pendidikan yang bermutu bukan hanya soal kompetensi tetapi juga karakter. “Hemat saya, dengan mengikuti sebuah perlombaan, bukan hanya kompetensi yang dikembangkan melainkan juga karakter”, tegas beliau. Dalam hal kompetensi, perlombaan ini menjadi wadah bagi setiap peserta untuk membenah diri, melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta bercermin dan berefleksi atas kemampuan dan kapasitas dirinya masing-masing. Dalam hal karakter, perlombaan ini menjunjung tinggi nilai-nilai seperti kepercayaan diri, ketekunan, dan sportifitas dalam persaingan. Dengan ini, peserta didik diharapkan mempunyai bekal dan acuan yang baik untuk masa depannya.
Di akhir sambutannya, RD. Dion memberi motivasi bagi para peserta lomba. Beliau menyampaikan bahwa kompetisi memang penting tetapi yang lebih penting adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap rangkaian perlombaan. “Perlombaan ini bukan tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah, melainkan tentang nilai-nilai positif yang kita peroleh. Pada akhirnya, kita semua adalah pemenang”, jelas beliau.
Usai sambutannya, RD. Dion secara resmi membuka seluruh rangkaian perlombaan. Ketiga mata lomba kemudian serempak dimulai pada tiga tempat yang berbeda. Lomba debat bahasa Indonesia bertempat di aula, lomba pidato bahasa Inggris bertempat di ruang baca SMA dan lomba musikalisasi puisi bertempat di ruang rekreasi SMA. Adapun rangkaian perlombaan dimulai tepat pukul 09.45 WITA dan selesai tepat pukul 16.45 WITA. Perlombaan debat yang bertempat di aula berlangsung sengit selama kurang lebih 7 jam. Perlombaan itu pada akhirnya mempertemukan SMAK Pancasila Borong kontra SMAN 2 borong di partai final dan SMAN 1 Kota Komba kontra SMK Cinta Damai di babak perebutan juara ke-3.
Usai seluruh acara, panitia menyampaikan bahwa pembacaan juara akan dilakukan pada malam puncak FLS, 8 September 2025. Para peserta dan guru pendamping diundang untuk turut hadir pada malam puncak Festival Lembah Sanpio. Undangan ini merupakan suatu bentuk penghargaan terhadap setiap peserta perlombaan. “Saya sangat senang dengan perlombaan ini. Melalui perlombaan ini kami bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman yang berharga. Dan tentunya, saya tak sabar lagi menanti hasil dari perlombaan ini di malam puncak nanti” Ucap Denis peserta lomba debat bahasa Indonesia SMAN 2 Borong. (Desembrus Juven/Red)
Berita Terkait
0 Comments